TEKNIK MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI
KELAS 3 SD
A.
Hakikat Pembelajaran
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Batasan tentang teori belajar yang
dikemukakan para ahli tergantung sudut pandang yang dipakai masing-masing dalam
memberi arti belajar karena itu banyak dijumpai pengertian-pengertian tentang
belajar. Menurut Badawi (1985:59) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru individu secara
keseluruhan sebagai hasil perjalanan individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Perubahan tingkah laku itu terjadi secara sadar, bersifat kontinyu,
bersifat positif serta bertujuan dan berarah.
Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah dan
Zain (2002:11), bahwa:
Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan
maupun sikap; bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Menurut Sujana (2000:28) pengertian
belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang.
Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri
individu yang sedang belajar.
Dengan adanya pengertian-pengertian
belajar di atas belajar dapat diartikan sebagai tindakan atau usaha individu
yang merupakan suatu proses dalam berinteraksi dengan lingkungan agar
memperoleh pengetahuan dalam rangka mendapatkan perubahan tingkah laku baik
yang berupa kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan-perubahan tersebut
bersifat kontinyu, positif, berarah dan bertujuan serta terdapat dua aspek yang
sama yaitu adanya perubahan tingkah laku dan pengalaman yang mempengaruhi
beberapa faktor, baik yang disadari maupun yang timbul sendiri akibat praktek,
pengalaman, latihan dan bukan secara kebetulan.
Istilah “pembelajaran” merupakan pengganti
istilah “mengajar”. Menurut para pakar pendidikan, praktek mengajar di
sekolah-sekolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada guru. Artinya bila guru
mengajar ia lebih mempersiapkan dirinya supaya berhasil dalam menyampaikan
materi pelajaran. Ia harus menguasai materi, menguasai metode mengajar, mampu
melakukan evaluasi belajar dll, tanpa memperhatikan bahwa siswa-siswanya dapat
belajar atau tidak. Oleh karena itu istilah mengajar yang dianggap berkonotasi
“teacher centered” diganti dengan istilah pembelajaran. Dengan ini guru
diharapkan selalu ingat bahwa tugasnya adalah membelajarkan siswa atau dengan
kata lain membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
Menurut Rohani (1997:24) pembelajaran
adalah usaha sadar guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana
belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sesuai
dengan pengertian pembelajaran, yaitu usaha sadar guru untuk membantu siswa
atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya. Guru berfungsi sebagai fasilitator, yaitu orang yang menyediakan
fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung agar siswa dapat mewujudkan
kemampuan belajarnya. (Tim MKDK, 1996:10).
2. Ciri-ciri Pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran
(Tim MKDK, 2000:25) dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a. Pembelajaran
dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
b. Pembelajaran
dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
c. Pembelajaran
dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.
d. Pembelajaran
dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
e. Pembelajaran
dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.
f. Pembelajaran
dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun
psikologis.
3. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu
pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan pembelajaran adalah membantu para
siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah
laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku itu meliputi
pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa.
B. Media
Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media disebut juga alat-alat audio visual,
artinya alat yang dapat dilihat dan didengar yang dipakai dalam proses
pembelajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan
efisien. Dengan penggunaan alat-alat ini guru dan siswa dapat berkomunikasi
lebih mantap dan hidup serta interaksinya bersifat banyak arah.
Media mengandung pesan sebagai perangsang
belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi
bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Apapun yang disampaikan oleh guru
sebaiknya menggunakan media, paling tidak yang digunakannnya adalah media
verbal yang berupa kata-kata yang diucapkan dihadapan siswa.
Menurut Daryanto (1993:1) bahwa media adalah
alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas
makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan
2. Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses belajar mengajar dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.
C.
Media Gambar sebagai Salah Satu Media Pengajaran
1. Pengertian Media
Gambar
Di antara media pembelajaran, media gambar
adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai
gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai
dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Di
bawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya:
a.
Media gambar adalah segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun
pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film,
strip, opaque projector (Hamalik, 1994:95).
b.
Media gambar adalah media yang paling
umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati
dimana-mana (Sadiman,1996:29).
c.
Media gambar merupakan peniruan dari
benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif
terhadap lingkungan (Soelarko,1980:3).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan
benda-benda, pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang di visualisasikan
kedalam bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan
yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung.
2. Fungsi Media Gambar
Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam
komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses
interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh
sebab itu fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.
3. Kelebihan media gambar adalah
a.
Sifatnya konkrit dan lebih realistis
dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
b.
Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c.
Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
kita.
d.
Memperjelas masalah dalam bidang apa
saja dan untuk semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman.
e.
Harganya murah dan mudah didapat serta
digunakan (Sadiman, 1996:31).
Adapun kelemahan media gambar adalah
a. Hanya
menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh
sekelompok siswa
b. Gambar
diintepretasikan secara personal dan subyektif.
c. Gambar
disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam
pembelajaran (Rahadi, 2003:27)
Menurut Sudjana
(2001:12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar gambar adalah sebagai
berikut:
a. Ilustrasi
gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar siswa
secara efektif.
b. Ilustrasi
gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan
pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran kata-kata.
c. Ilustrasi
gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan
dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertainya.
d. Dalam
booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman
penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas.
e. Ilustrasi
gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa
menjadi efektif.
f. Ilustrasi
gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan
dengan gerakan mata pengamat, dan bagian-bagian yang paling penting dari
ilustrasi itu harus dipusatkan dibagian sebelah kiri atas medan gambar.
Dengan
demikian media gambar merupakan salah satu teknik media pembelajaran yang
efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan
terpadu melalui pengungkapan kata-kata dan gambar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur,
dsb), anak-anak sedang belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (seperti
mengarang, membuat surat). Menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu
dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar, dengan memilki kemampuan menulis siswa dapat
mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya ke
berbagai pihak terlepas dari ikatan waktu dan tempat (Akhadiah, dkk, 1992: 64).
Keterampilan menulis menurut Byne
(dalam Saddhono dan Slamet, 2012: 103) pada hakikatnya bukan sekedar kemampuan
menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun
menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan menulis
adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui
kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah
pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca
dengan berhasil.
Jadi keterampilan menulis adalah
kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan
mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Keterampilan menulis
seperti juga halnya dengan keterampilan berbahasa lainnya yang dapat dimiliki
siswa melalui bimbingan dan latihan yang intensif. Latihan kemampuan menulis di
Sekolah Dasar sangat penting karena merupakan penanaman dasar menulis.
Menurut Murray (dalam Saddhono
dan Slamet, 2012: 106)
terdapat lima tahap atau kegiatan yang dilakukan pada proses penulisan, yaitu :
(1) Prapenulisan (Prewriting);
(2) Pembuatan draft (drafting);
(3) Perevisian (revising);
(4) Pengeditan (editing);
(5) Pemublikasian (publishing)
Sementara itu, Graves (dalam
Akhadiah dkk., 1998: 14) berkaitan dengan manfaat menulis mengemukakan bahwa:
(1) Menulis mengasah
kecerdasan;
(2) Menulis
mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas;
(3) Menulis menumbuhkan
keberanian;
Pengertian karangan dalam kamus yaitu hasil mengarang, tulisan, cerita
pendek, buah pena. Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Karangan dapat disajikan dalam lima bentuk atau ragam
wacana yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi (Saddhono dan
Slamet, 2012: 100).
contoh gambar berseri
video gambar berseri