Senin, 28 November 2016


TEKNIK MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI

KELAS 3 SD



A.    Hakikat Pembelajaran

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
     Batasan tentang teori belajar yang dikemukakan para ahli tergantung sudut pandang yang dipakai masing-masing dalam memberi arti belajar karena itu banyak dijumpai pengertian-pengertian tentang belajar. Menurut Badawi (1985:59) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru individu secara keseluruhan sebagai hasil perjalanan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku itu terjadi secara sadar, bersifat kontinyu, bersifat positif serta bertujuan dan berarah.
     Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah dan Zain (2002:11), bahwa:
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap; bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
     Menurut Sujana (2000:28) pengertian belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri individu yang sedang belajar.
     Dengan adanya pengertian-pengertian belajar di atas belajar dapat diartikan sebagai tindakan atau usaha individu yang merupakan suatu proses dalam berinteraksi dengan lingkungan agar memperoleh pengetahuan dalam rangka mendapatkan perubahan tingkah laku baik yang berupa kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan-perubahan tersebut bersifat kontinyu, positif, berarah dan bertujuan serta terdapat dua aspek yang sama yaitu adanya perubahan tingkah laku dan pengalaman yang mempengaruhi beberapa faktor, baik yang disadari maupun yang timbul sendiri akibat praktek, pengalaman, latihan dan bukan secara kebetulan.
     Istilah “pembelajaran” merupakan pengganti istilah “mengajar”. Menurut para pakar pendidikan, praktek mengajar di sekolah-sekolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada guru. Artinya bila guru mengajar ia lebih mempersiapkan dirinya supaya berhasil dalam menyampaikan materi pelajaran. Ia harus menguasai materi, menguasai metode mengajar, mampu melakukan evaluasi belajar dll, tanpa memperhatikan bahwa siswa-siswanya dapat belajar atau tidak. Oleh karena itu istilah mengajar yang dianggap berkonotasi “teacher centered” diganti dengan istilah pembelajaran. Dengan ini guru diharapkan selalu ingat bahwa tugasnya adalah membelajarkan siswa atau dengan kata lain membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
    Menurut Rohani (1997:24) pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sesuai dengan pengertian pembelajaran, yaitu usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Guru berfungsi sebagai fasilitator, yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung agar siswa dapat mewujudkan kemampuan belajarnya. (Tim MKDK, 1996:10).

2. Ciri-ciri Pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran (Tim MKDK, 2000:25) dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a.       Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
b.      Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
c.       Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.
d.      Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
e.       Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.
f.       Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis.


3. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku itu meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.

B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
   Media disebut juga alat-alat audio visual, artinya alat yang dapat dilihat dan didengar yang dipakai dalam proses pembelajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Dengan penggunaan alat-alat ini guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih mantap dan hidup serta interaksinya bersifat banyak arah.
   Media mengandung pesan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Apapun yang disampaikan oleh guru sebaiknya menggunakan media, paling tidak yang digunakannnya adalah media verbal yang berupa kata-kata yang diucapkan dihadapan siswa.
   Menurut Daryanto (1993:1) bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan

2. Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses belajar mengajar dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

C. Media Gambar sebagai Salah Satu Media Pengajaran
1. Pengertian Media Gambar
     Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Di bawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya:
a.         Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projector (Hamalik, 1994:95).
b.      Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Sadiman,1996:29).
c.         Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Soelarko,1980:3).
     Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang di visualisasikan kedalam bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung.

2. Fungsi Media Gambar
     Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.

3. Kelebihan media gambar adalah
a.       Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
b.      Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c.       Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d.      Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
e.       Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman, 1996:31).

Adapun kelemahan media gambar adalah
a.       Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa
b.      Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.
c.       Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003:27)

Menurut Sudjana (2001:12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar gambar adalah sebagai berikut:
a.       Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif.
b.      Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman dimasa lalu, melalui penafsiran kata-kata.
c.       Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertainya.
d.      Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas.
e.       Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif.
f.       Ilustrasi gambar isinya hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan dengan gerakan mata pengamat, dan bagian-bagian yang paling penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan dibagian sebelah kiri atas medan gambar.
Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui pengungkapan kata-kata dan gambar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dsb), anak-anak sedang belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat). Menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar, dengan memilki kemampuan menulis siswa dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya ke berbagai pihak terlepas dari ikatan waktu dan tempat (Akhadiah, dkk, 1992: 64).

Keterampilan menulis menurut Byne (dalam Saddhono dan Slamet, 2012: 103) pada hakikatnya bukan sekedar kemampuan menulis simbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.

Jadi keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Keterampilan menulis seperti juga halnya dengan keterampilan berbahasa lainnya yang dapat dimiliki siswa melalui bimbingan dan latihan yang intensif. Latihan kemampuan menulis di Sekolah Dasar sangat penting karena merupakan penanaman dasar menulis.
Menurut Murray (dalam Saddhono dan Slamet, 2012: 106) terdapat lima tahap atau kegiatan yang dilakukan pada proses penulisan, yaitu :
(1) Prapenulisan (Prewriting);
(2) Pembuatan draft (drafting);
(3) Perevisian (revising);
 (4) Pengeditan (editing);
(5) Pemublikasian (publishing)

Sementara itu, Graves (dalam Akhadiah dkk., 1998: 14) berkaitan dengan manfaat menulis mengemukakan bahwa:
(1) Menulis mengasah kecerdasan;
(2) Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas;
(3) Menulis menumbuhkan keberanian;

Pengertian karangan dalam kamus yaitu hasil mengarang, tulisan, cerita pendek, buah pena. Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan dapat disajikan dalam lima bentuk atau ragam wacana yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi (Saddhono dan Slamet, 2012: 100).

contoh gambar berseri


video gambar berseri